Menghemat bandwich dengan Cloudflare

 Apa Itu Cloudflare??

Fitur cloud data network atau content delivery network (CDN) yang lazim digunakan para raksasa internet semisal Google, Facebook, Twitter, Amazon, PayPal, EBay, dst. kini tersedia bagi para pemilik situs kelas biasa saja. CloudFlare (http://www.cloudflare.com/) memungkinkan anda untuk memakai layanan CDN mereka secara gratis maupun berbayar.
Sebelumnya, mari kita tengok sedikit, apa sesungguhnya cloud data network/content delivery network (CDN) ini?
Cloud Data Network secara sederhana dapat diibaratkan seperti ini: membagi beban pekerjaan dari satu server ke banyak server di banyak lokasi (bahkan negara).
Menggunakan CDN berarti akan menyebarkan data dari server utama ke banyak server di berbagai belahan dunia. Konfigurasi ini tentunya sangat menguntungkan dari sisi kecepatan akses data, karena server dan data secara fisik memang tersedia di dalam area lokal yang sama dengan si pengakses (bila menggunakan koneksi internet yang super selow, akses ke google.co.id jauh lebih cepat daripada ke google.com).
Dari sisi beban pekerjaan server, pemakaian CDN berarti mengaplikasikan pepatah “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul” secara efektif, tepat guna, dan tepat sasaran. Server utama tidak lagi perlu melayani ratusan ribu permintaan data sekaligus, karena semua permintaan tersebut sudah disaring prioritasnya. Dari ratusan ribu permintaan yang masuk tadi, server utama mungkin hanya perlu melayani 40% saja dari total permintaan (dalam beberapa kasus, bahkan 0%). Dengan kata lain, sekitar 60% beban yang sebelumnya hanya ada di server utama, kini dipindahkan ke berbagai server yang ada dalam jaringan CDN yang digunakan.

 Tapi menggunakan CDN juga berarti kerumitan luar biasa dalam hal infrastruktur dan konfigurasinya, dan tentu saja biayanya. Maka dari itu, hanya para pemilik situs internet dengan modal raksasa sajalah yang mampu memakai layanan CDN.
Masuklah CloudFlare.
CloudFlare yang pertama kali dipublikasikan di TechCrunch pada September 2010, adalah salah satu finalis TechCrunch Disrupt. Tujuan CloudFlare hanya satu, “make websites better by bringing CDN technology to the masses.”
Cara kerja CloudFlare juga cukup sederhana dan beroperasi di tingkat jaringan. Tidak perlu mengubah program atau konfigurasi server. Dan waktu instalasi juga cepat, hanya 5 menit (menurut keterangan di website CloudFlare, aku sendiri tidak menghitung waktunya ketika menginstall CloudFlare, tapi memang mudah dan cepat).
Yang perlu anda lakukan adalah mendaftar di CloudFlare, isikan URL website anda, dan CloudFlare akan memeriksa konfigurasi DNS anda. Setelahnya, anda dapat memeriksa sendiri, apakah konfigurasi yang “dilihat” oleh CloudFlare sama dengan konfigurasi sebenarnya pada DNS anda? Most of the time they will exactly matched. Setelah itu, ubahlah alamat server NS anda dengan server NS baru yang diberikan oleh CloudFlare, and that’s it! Easy, peasy.
Selain berfungsi sebagai CDN, CloudFlare juga berfungsi sebagai firewall, dan mereka berhasil mendeteksi dan mencekal akses pengunjung yang menggunakan jaringan internet yang terinfeksi. Untuk mengakses situs, pengunjung ini harus memasukkan otentikasi Captcha, dan akan diberikan akses sementara selama 30 menit (dapat kita atur sendiri) sebelum halaman otentikasi tersebut muncul lagi. Tentunya halaman otentikasi ini tidak akan muncul bila jaringan yang terinfeksi tersebut sudah dibersihkan.
Selingan: dari “daftar ancaman” yang ada dalam Dashboard CloudFlare, dapat dilihat bahwa pengguna internet yang berada dalam jaringan Telkom dan Telkomsel adalah yang paling banyak dicekal karena “membawa” virus. Tidak heran, karena sebagian besar jalur internet di Indonesia memang “dikuasai” oleh perusahaan plat semi merah ini.
Jaringan CloudFlare saat ini tersebar di tiga benua: Amerika, Eropa, dan Asia. Sungguh luar biasa bagi perusahaan yang baru saja memulai debutnya pada September 2010. Tentu saja jaringan server terbanyak saat ini barulah di Amerika. Tapi jangan takut, berdasarkan kumpulan informasi dari twit mereka, mulai bulan Mei 2011 CloudFlare akan segera membuka dan mengoperasikan jaringan server mereka di Asia Tenggara. Lokasi pasti masih belum ditentukan, tapi kemungkinan besar kandidatnya adalah Singapore, Malaysia, atau Hong Kong.
Bagaimana dengan membuka data center di Indonesia? Menurut salah satu petinggi CloudFlare yang aku tanya melalui Twitter, jaringan akses internet internasional Indonesia, “is quite messed up and inefficient”. Tapi bukan berarti mereka akan menutup kemungkinan membuka data center di Indonesia. Untunglah.
Jaringan akses internet internasional Indonesia yang acak-acakan dan enggak efisien ini juga menimbulkan masalah tersendiri. CloudFlare telah dipasang di rajakarcis.com dan lintascafe.com sejak pertengahan Maret 2011. Sejak itu hingga kini, terkadang situs RK dan LC tampak seolah mengalami gangguan, atau bahkan mati. Padahal bila diakses secara langsung (oh ya, CloudFlare memungkinkan anda untuk membuat ‘shortcut’ dan mem-bypass CloudFlare completely), ke dua situs ini tidak mengalami gangguan dan dapat diakses secara normal. Semoga dengan dibukanya data center di Indonesia dapat mengurangi masalah seperti ini. Fingers crossed.
Now, what about the performance after installing CloudFlare? One word: AWESOME!
Kata-kata saja enggak cukup untuk mendeskripsikan peningkatan performa server. Mesti dilihat sendiri pada saat terjadi peningkatan trafik yang cukup tajam. Dan aku termasuk yang beruntung dapat menyaksikan secara ‘live’ bagaimana performa rajakarcis.com dan lintascafe.com saat mendapat trafik yang luar biasa.
Contoh high traffic situation yang baru saja terjadi adalah pada saat penjualan tiket Justin Bieber dan KIMCHI 2011. rajakarcis.com dan lintascafe.com masing-masing mengalami pelonjakan trafik yang signifikan. Pada saat penjualan KIMCHI 2011 digelar secara online, tak kurang dari 495.000 pengunjung mengakses rajakarcis.com pada pukul 7-8 malam (menurut CloudFlare Analytics).
Apakah saat itu ada keluhan bahwa website rajakarcis.com pingsan? Tak dapat dibuka? Tewas? Nope. None. Sama sekali tak ada. Keluhan yang justru muncul adalah, “mengapa komputer saya dianggap bervirus? Padahal saya sudah pasang anti-virus!”. Ha!
Sungguh luar biasa.
Berbeda jauh dengan saat penjualan tiket AFF atau Bruno Mars, dimana server rajakarcis.com sempat “pingsan” beberapa kali karena dihajar (hits! hehehe) para pengunjung. Padahal jumlah pengunjung saat itu “cuma” 1000-an per jam (mentok disini karena memang keterbatasan spek server), bandingkan dengan penjualan tiket Justin Bieber dan KIMCHI yang semuanya lebih dari 400 ribu pengunjung per jam.
Lalu bagaimana dengan harganya? Disinilah daya tarik CloudFlare yang kedua.
CloudFlare menyediakan dua macam layanan: Basic dan Pro. Seperti yang sudah diduga, layanan Basic gratis, dan Pro berbayar. Bedanya? Hanya dari sisi website optimization, firewall, dan Analytics.
Bila memakai layanan Basic, maka Analytics tidak bersifat real time. Ada delay sehari. Fitur firewall yang disediakan juga biasa saja, tapi sudah lebih dari cukup untuk mencekal virus-virus jahat. Optimasi website juga sederhana, namun sudah lebih dari cukup. Sebenarnya, bahkan dengan layanan Basic saja sudah mampu memenuhi impian para webmaster: akses ke situs yang cepat dan server enggak gampang tewas! Nirvana at last!
Layanan Pro dari CloudFlare pun sangat terjangkau. Dengan model pembiayaan flat rate, US$20/bulan. Tidak ada biaya siluman tambahan bila mencapai bandwidth, jumlah file, atau jumlah kapasitas storage tertentu. Plain and simple.
Satu akun CloudFlare dapat digunakan untuk mengelola banyak situs. Pembiayaan layanan Pro dibebankan per situs. Namun jangan takut. Harga untuk layanan Pro-pun masih tetap terjangkau: US$20/bln untuk situs utama, dan US$5/bln untuk situs-situs tambahan. Still affordable and it really is the most bang for your bucks. Anda juga dapat mencampurkan antara situs dengan layanan Pro dan situs dengan layanan Basic dalam satu akun.
Dengan fitur kelas dunia tapi memiliki harga kelas lokal seperti itu, siapa yang tidak tertarik untuk memakainya? CloudFlare mengakui dalam satu wawancara bahwa walaupun mereka menyediakan layanan dengan harga murah, mereka kini sudah meraih profit, yang seluruhnya dialokasikan kembali untuk memperbesar jaringan mereka.

Sumber :  http://tupik.tumblr.com/post/5209163378/cloudflare-murah-meriah-mantap

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment